Pada artikel ini akan dijelaskan pengertian, ciri-ciri, dan klasifikasi tumbuhan paku, langsung saja berikut ini pembahasannya.
Pengertian Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku atau paku-pakuan atau istilah lainnya Pteridophyta adalah sekelompok tumbuhan
dengan sistem pembuluh sejati (Tracheophyta) tetapi tidak menghasilkan biji
untuk reproduksi seksualnya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini melepaskan
spora sebagai alat penyebarluasan dan perbanyakannya, menyerupai kelompok organisme
seperti lumut dan jamur.
T umbuhan paku juga merupakan tumbuhan tingkat rendah, sama
seperti lumut. Meskipun ciri dan struktur tubuh tumbuhan paku sangat berbeda dibandingkan
lumut, yakni sudah memiliki cormus atau
dapat dibedakan bagian akar, daun, dsb. Tetapi tumbuhan paku tidak menghasilkan
biji.
Tubuh tumbuhan paku memang sudah bisa dibedakan bagiannya
seperti batang, akar, dan daun sejati dan juga telah mempunyai pembuluh
pengangkut, tumbuhan paku masih membentuk spora sebagai alat perkembangbiakan
yang utama. Maka dari itu tumbuhan paku disebut kormofita berspora atau tumbuhan vaskuler tak berbiji. Tumbuhan paku juga memiliki gametangium yang
letaknya tersembunyi, sehingga termasuk kelompok Vasculer Cryptomagae.
Golongan Vascular Cryptogamae dalam sistem klasifikasi lama
termasuk dalam Divisi Pterydophyta.
Divisi ini merupakan Cormophyta bersama dengan tumbuhan berbiji dan tubuhnya
yang berupa kormus sudah merupakan sporofit.
Sebagai tumbuhan tingkat rendah, tumbuhan paku sudah lebih
maju dibandingkan tumbuhan lumut karena telah memiliki sistem pembuluh yang
terdiri dari xilem dan floem, sudah ada akar sejati, sporofit
hidup bebas dan berumur panjang, dan sebagian sudah merupakan tumbuhan heterospor.
Sebaliknya, sebagai golongan kormofita, tumbuhan paku lebih
rendah perkembangannya daripada tumbuhan berbiji karena untuk melakukan pembuahan sel kelamin
jantan dapat mencapai sel kelamin betina tanpa harus melalui siphon (buluh serbuk
sari). Karenanya, tumbuhan paku dan lumut termasuk golongan Embryophyta Asiponogama. Dan juga,
tumbuhan paku tidak membentuk biji dan gametofit betina tidak menempel pada
sporofit serta dalam perkembangan embrio sporofit tidak ada masa istirahat.
Ciri-Ciri Tumbuhan Paku
- Ukuran tubuh tumbuhan paku sangat bervariasi, tingginya antara 2 cm hingga 5 m.
- Bentuknya juga beragam. Ada yang berbentuk lembaran, pohon, perdu, dan ada yang seperti tanduk rusa.
- Struktur tubuhnya memiliki kormus. Artinya, sudah dapat dibedakan antara batang, akar, dan daunnya.
- Tidak menghasilkan biji. Maka dari itu, alat perkembangbiakan tumbuhan paku yang utama adalah spora.
- Akarnya bersifat endogen dan tumbuh ke samping ari batang.
- Batangnya bercabang-cabang menggarpu atau jika membentuk cabang-cabang ke samping, cabang-cabang baru tersebut tidak pernah keluar dari ketiak daun.
- Pada batang terdapat banyak daun yang bisa tumbuh terus sampai lama.Umumnya daun masih lebih primitit daripada daun tumbuhan tingkat tinggi sehingga disebut mikrofil.
- Di dalam akar, batang, dan daun sudah terdapat jaringan pengangkut yang tersusun atas bagian floem dan xilem.
- Daun tumbuhan paku terdiri atas dua macam. Daun yang berukuran kecil dan bersisik disebut mikrofil sedangkan daun yang berukuran besar disebut makrofil. Itulah karakteristik tumbuhan paku. Daun merupakan tempat pembentukan sporangium dan spora. Sporangium kadang-kadang juga terbentuk dalam ketiak daun, dan hanya pada beberapa paku dengan tingkat perkembangan yang rendah sporangium langsung terbentuk di ujung tunas.
Siklus Hidup Tumbuhan Paku
Contoh yang akan dibahas adalah siklus hidup paku pakis.
Gametofit pada tumbuhan paku dinamakan protalium
atau protalus.
Protalium hanya berusia beberapa minggu. Bentuk protalium
mirip jantung, berwarna hijau, dan menempel pada tempat tumbuhnya dengan
rizoid. Pada protalium ini terdapat anteridium dan arkegonium yang keduanya
merupakan penghasil sel jantan dan sel betina yang dalam perkembangan
selanjutnya akan bertemu dan melebur menghasilkan zigot.
Lalu zigot tumbuh menjadi tumbuhan paku. Tumbuhan paku
inilah yang merupakan keturunan yang diploid, yaitu sporofit. Jadi di dalam
siklus hidup tumbuhan paku sporofit
adalah generasi yang dominan. Kemudian, pada keturunan sporofit, tumbuhan paku
akan menghasilkan spora. Dan selanjutnya spora tersebut akan tumbuh menjadi
protlium, demikian seterusnya siklus hidup berlanjut.
Kebanyakan tumbuhan paku paku adalah homospora, yang berarti menghasilkan satu jenis spora yang sama
besar. Beberapa paku ditemukan bertipe heterospor,
yaitu jenis tumbuhan paku yang mengasilkan dua macam spora yang ukurannya tidak
sama. Terdapat juga tumbuhan paku yang menghasilkan spora yang bentuk luarnya sama
tetapi berbeda jenis kelaminnya. Tumbuhan ini dinamakan paku peralihan antara homospor dan heterospor
Klasifikasi Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku dikelompokkan ke dalam 4 divisi yaitu Divisi
Psilophyta atau paku purba, Divisi Lycophyta (Lepidophyta) atau paku kawat,
Divisi Arthrophyta atau paku ekor kuda, dan Divisi Filicophyta atau paku
sejati.
Tiga divisi pertama adalah tumbuhan paku dengan daun berupa mikrofil sedangkan divisi yang ke empat
adalah paku dengan daun berupa makrofil.
Berikut ini klasifikasi tumbuhan paku.
1. Paku Purba (Psilopyta)
Divisi Psilophyta
disebut juga paku purba. Seperti namanya, tumbuhan ini sudah banyak yang punah.
Jenis tumbuhan ini hanya sedikit saja populasinya. Diperkirakan hanya tinggal
10 – 13 species yang berasal dari 2 genus.
Paku purba merupakan paku telanjang yang tidak memiliki daun.
Jikalau ada, paku purba hanya mempunyai daun-daun kecil (mikrofi l) yang belum
terdeferensi. Oleh karena itu, fotosintesis terjadi di batang yang mengandung klorofil.
Paku purba juga tidak memiliki akar. Oleh karenanya, paku
purba tidak mempunyai jaringan pengangkut. Tentunya, paku ini akan memiliki
rizoid untuk mengangkut air dan mineral. Tumbuhan paku ini juga mempunyai sifat
homospora, dan banyak hidup di daerah tropis dan subtropis.
Contoh paku purba berdaun adalah Rhynia sp. dan paku purba
tidak berdaun contohnya Psilotum nudum.
2. Paku Kawat (Lycophyta)
Divisi Lycophyta
atau Lepidophyta meliputi golongan
yang telah punah atau pun yang sekarang masih ada. Anggota divisi ini biasa disebut
paku kawat karena memiliki akar dan batang yang bercabang dan menggarpu.
Struktur tubuhnya relatif lengkap yaitu memiliki batang,
akar, dan daun sejati. Daunnya kecil-kecil (mikrofil), tidak bertangkai dan
bertulang daun satu. Sporangium terdapat pada ketiak daun, biasanya sporofil berkumpul
di ujung batang atau cabang dan membentuk bangunan seperti kerucut, disebut
strobilus. Bentuk ini mirip konus pada pohon pinus, sehingga paku kawat sering
disebut pinus tanah.
Berdasarkan ada tidaknya ligula (lidah-lidah pada daun),
divisi ini dibagi menjadi dua kelas yaitu Kelas Eligulopsida dan Kelas Ligulopsida.
Kelas Eligulopsida adalah paku kawat yang tidak mempunyai ligula, contohnya Lycopodium
sp. Sedangkan Ligulopsida adalah paku
kawat yang mempunyai ligula, contohnya paku
rane (Selaginella sp.).
3. Paku Ekor Kuda (Divisi Arthrophyta)
Divisi Arthrophyta
mempunyai tubuh yang cabangnya berkarang dan jelas kelihatan berbuku-buku atau beruas-ruas.
Lapisan luar atau epidermisnya, mengandung silika sehingga terlihat berpasir. Paku
Ekor Kuda banyak digunakan orang untuk menggosok pot ataupun kuali, sebelum
ditemukan alat penggosok dari baja. Oleh karena itu, tumbuhan ini disebut juga
dengan tumbuhan penggosok.
Paku ekor kuda adalah tumbuhan dengan genus tunggal, yaitu Equisetum. Genus ini hanya memuat
kira-kira 25 spesies, sebagian hidup di darat dan sebagian hidup di rawa-rawa.
Contohnya adalah paku ekor kuda (Equisetum debile).
4. Paku sejati (Filicophyta)
Divisi Filicophyta
adalah tumbuhan paku yang bisa dengan mudah kita temukan seperti, di sawah, di
pekarangan rumah yang teduh, atau mungkin pada pot tanaman hias yang ada di
depan rumah kita. Paku sejati juga termasuk tumbuhan yang mempunyai struktur
tubuh lengkap. Paku sejati sudah mempunyai batang, akar, dan daun sejati.
Batangnya ada yang tertanam di dalam tanah membentuk rihzoma. Daunnya berupa
makrofil dan bentuknya beraneka ragam, bertangkai, dan tulangnya bercabang.
Saat masih muda, daunnya akan tergulung pada ujungnya. Sementara, sisi bawahnya
banyak terdapat sporangium.
Contoh tumbuhan paku sejati adalah paku tanduk rusa (Plathycerium coronarium), paku sarang
burung (Asplenium nidus), paku suplir
(Adiantum sp.), paku sawah (Azolla pinnata), dan semanggi (Marsillea crenata).
Referensi artikel :
Biologi SMA/MA Kelas X
Sri Widayati, Siti Nur Rochmah, Zubedi
Id.Wikipedia.Org
0 komentar:
Posting Komentar